Rabu, 07 November 2012

kunjungan ke Kampung Wisata Jambangan

Sabtu, 3 November 2012 panitia Kampung Binaan 2012-2013 HMTL ITS bersama warga Tegal Mulyorejo Baru mengadakan kunjungan ke RW 3 Jambangan yang telah menjadi Kampung Wisata sebagai percontohan untuk Program Kampung Binaan lebih baik. Panitia dan warga berangkat dari balai RW 4 pada pukul 09.30 WIB. Acara dibuka dengan sambutan kader-kader lingkungan RW 3 Jambangan di balai RW. 


RW 3 Jambangan dihuni oleh 3800 orang, konsep yang diusung oleh RW 3 adalah "Hemat Energi, Kelola Sampah, Hijau Lingkungan" dan telah 5 tahun sebagai kampung percontohan dalam pengelolaan lingkungan. Terdapat 4 bank Sampah di RW 3 yaitu Pitoe, empatenam, Mandiri, dan Girli. Secara keseluruhan RW 3 menghasilkan sampah 12,5 ton/ bulan. RW 3 mempunyai brand "Kampung Wisata Jambangan" karena berhasil dalam pengelolaan sampah, lingkungan dan telah memiliki instalasi pengolahan air dan instalasi pengolahan air limbah. 


Keberhasilan Kampung Wisata Jambangan tidak lepas dari usaha Pak YAdi dan kader-kader lingkungan RW 3. Pak Yadi adalah pencetus pengelolaan lingkungan khususnya di RW 3 Jambangan, beliau tinggal di Jalan Jambangan VII E RT 3 RW 3 Jambangan. Awalnya beliau membangun komposter manual kecil. Dengan kegigihan beliau dan kader-kader lingkungan, mereka berhasil menyulap kampung yang awalnya kurang sadar dengan pengelolaan lingkungan menjadi kampung wisata yang berwawasan lingkungan.

Dalam kunjungan kali ini, Pak Yadi selaku moderator memberikan materi mengenai komposter manual dan komposter skala rumah tangga. Kedua komposter ini merupakan ikon dari Kampung Wisata Jambangan.
Komposter Komunal
Pengolahan sampah secara komunal di Jambangan telah dimulai sejak tahun 2000 dan beroperasi secara baik sejak tahun 2003, apabila ditotal, telah 12 tahun Jambangan mengelola sampahnya sendiri. Apabila dikumpulkan, sampah yang dihasilkan per RW kira-kira 1 hari itu 1 truk sampah. Di Jambangan telah ada 3 komposter, 2 diantaranya berukuran 4 meter persegi dan sisanya berukuran 8 meter persegi. Ke-3 nya terbuat dari beton dan berbentuk kubus. Komposter dapat menampung sampah sekitar 200-300 kepala keluarga (KK). Suhu pada komposter di pertahankan tetap yaitu sekitar 40-60 derajat celcius, suhu dapat di cek dengan cara dipegang saja bila teras hangat sudah cukup atau dapat dikatakan proses pengomposan berjalan dengan baik. Lubang-lubang yang terdapat pada komposter dipergunakan untuk sirkulasi udara agar pengolahan sampah semakin baik.

Cara memanen kompos adalah:
-   periksa kondisi apakah sudah layak atau belum (warna coklat kehitaman)
-   apabila sudah berwarna coklat kehitaman, kompos yang telah jadi diambil lewat pintu bawah
-  tiriskan komposnya selama 2 hari, kemudian dapat dikemas sebesar kira-kira 5 kg dan dapat dijual untuk membeli barang-barang kebutuhan
-  untuk meningkatkan harga jual pupuk dari komposter bisa di campur dengan pupuk kandang dan lain-lain.
Sebelum dimasukkan ke dalam komposter, sampah terlebih dahulu dicacah dengan perajang sampah, Alat ini telah dimiliki kampung wisata Jambangan dengan kecepatan dapat mencapai 300kg/jam. Sampah dimasukkan lewat pintu atas ke komposter Proses pengomposan berlangsung selama kurang lebih 1-2 bulan.

Komposter Aerob skala Rumah Tangga
Komposter jenis ini dapat digunakan 4-10 orang dalam satu rumah, proses pengomposan selama 2 bulan, komposter ini dapat diisi sayur-sayuran dan lain-lain, tetapi jangan masukkan makanan berkuah ke komposter, tiriskan terlebih dahulu, karena apabila ada nanti dapat menyebabkan lindi, sehingga lebih baik komposter diisi beragam jenis sampah organik.

Jambangan telah memproduksi kompos secara massal

Kemudian Pak Yadi dan kader-kader lingkungan mengajak warga TMB dan panitia Kambin ke RT-RT yang berada di wilayah RW 3. Setiap RT memiliki karakteristik tersendiri dalam pengelolaan lingkungan. Seperti pada RT 7 yang memiliki bank sampah "pitoe". Tidak hanya bank sampah, tetapi juga pemilahan dan  pembuatan barang kerajinan dilakukan tiap hari minggu oleh warga RT 7

Di RT 3 terdapat IPAB (Instalasi Pengolahan Air Buangan) dapat menampung 250 L air, air yang dihasilkan  bersih tapi bukan air minum, sumber air berasal dari sumur rumah-rumah yang sudah tidak dipakai dan air buangan lainnya, selain itu di RT 3 terdapat pula rumah tempat mendaur ulang sampah plastik/kering dan dapat dijadikan kerajinan tangan.

correspondent by Annisa Trimirasti L-29

Tidak ada komentar:

Posting Komentar